--------- Penjelajah Ulung --------- by Sindi Ifan (El Revisor Tendencia)

Penjelajah Ulung! Its a Trend Reviewer Blogsite (Share & Learn). Let's Be Yourself with New Perspective! :)

Quality Time di Kota Kenangan

By 12.07 , , , , , , , , ,

Potret Waktu Luang Bapak Ben

20 September 2015

Nama : Ben Ardian
Usia : 48 tahun
Domisili : Cinere, Depok
Pekerjaan : IT Professional

Quality Time di Kota Kenangan

    Bapak Ben Ardian merupakan seorang professional dalam bidang IT dan sudah lama mengenal kota Bogor. Saya mewawancarai beliau sesaat setelah menyantap makanan di café Lemongrass bersama istrinya. Beliau berlibur di kota Bogor sejak hari Jumat malam dan kembali ke Jakarta pada Minggu malam harinya karena harus kembali pada rutinitas kesehariannya. Selama di Bogor, Bapak Ben menginap di hotel sekitar kawasan Bogor Nirwana Residence. Ketika saya menyambanginya, beliau dengan ramahnya mengajak saya untuk duduk disebelahnya. Menurut saya, beliau banyak sekali memberikan pengetahuan yang menarik seputar kota Bogor karena memang dirinya sudah menyukai kota Bogor sejak lama saat berkuliah. Oleh karena itu, beliau sudah paham seluk beluk kota Bogor terutama dari segi perkembangan wisatanya.

         Menurutnya, ada banyak macam kata kunci yang dapat menggambarkan kota Bogor. Pertama, kota ini adalah kota yang bersejarah karena usia dan bangunan-bangunan kota yang tergolong tua. Ini sama halnya seperti Kota Tua nya Jakarta. Lalu yang kedua yaitu kota Botanical karena terdapat Kebun Raya Bogor yang menggambarkan bahwa kota ini kental dengan nuansa alam. Kemudian yang ketiga ada segi kuliner yang menurutnya sangat beranekaragam dibanding mungkin kota lainnya. Beliau menambahkan. “Paling tidak ketiga hal itu yang dapat menggambarkan kota Bogor seperti apa” tuturnya. Sejauh ini Bapak Ben sudah banyak mengunjungi wisata dan ikon kuliner di kota Bogor. “Dulu pernah kuliah juga disini tahun 80-an tapi bukan IPB. Saya sudah pernah ke Kebun Raya Bogor, Istana Kepresidenan terus sama yang banyak itu ya kuliner. Terus kalo yang jauh ya pernah ke kaki Gunung Salak”. Tak heran jika Bapak Ben sudah memahami kota Bogor seperti apa karena beliau pernah tinggal disini untuk berkuliah.

           Kesukaan dari Bapak Ben ketika menyambangi kota-kota seperti Bogor adalah keliling-keliling kota. Sayangnya, menurut beliau yang selalu menjadi masalah bagi kota-kota di Indonesia seperti Bogor ini adalah masalah lalu lintas. Terutama untuk angkutan kota, pada hari libur akan terlihat banyak sekali angkutan umum yang berhenti sembarangan di jalan-jalan kota Bogor khususnya pada jam-jam ramai. “Bolehlah banyak tapi tetap disiplin, kayak contohnya tadi saya di daerah Jembatan Merah sm samping Kebun Raya Bogor itu padat sekali” ujarnya. Untuk itu, beliau menyarankan pada kota Bogor kalaupun ada transportasi internal kota yang lebih baik akan membuat kota Bogor lebih teratur dari segi transportasinya seperti contohnya busway atau monorel.

         Ketika ditanya soal konteks liburan serta rekreasi, beliau menjawab bahwa saat seseorang berlibur, mereka harus memenuhi beberapa tujuan yaitu membuat rileks dan santai, kuliner yang sesuai dengan lidah banyak orang lalu dapat beribadah dengan baik. “Kalo kita sebagai orang Indonesia itu nyarinya yang tempat ibadahnya juga nyaman. Soalnya penting sekali, jangan sampai orang susah untuk nyari tempat ibadah. Yang paling utama kita dalam berwisata itu kan untuk mencapai ketenangan juga salah satunya”. Jadi beliau menyimpulkan jika ada pelayanan yang seperti itu pastinya akan membuat orang lebih nyaman.

         Obrolan berlanjut pada alasan mengapa beliau memilih Lemongrass sebagai destinasi kuliner beliau bersama istrinya. Berdasarkan penuturannya, beliau mengetahui Lemongrass dari internet dan social media. “Kalo zaman sekarang itu apa-apa serba mudah ya, kalo bingung tinggal cari makan apa ya sebelum pulang. Sekarang internet kan udah jadi jendela utama manusia ya. Apapun informasi yang dia inginkan tinggal dicari saja di internet karena kecepatannya dan akurasinya”. Beliau mengungkapkan bahwa dia bersama istrinya merupakan tipe orang yang hobi untuk bepergian sehingga acapkali melakukan browsing untuk mencari tahu tempat apa yang menarik. Mereka mempunyai rasa penasaran yang cukup tinggi terhadap wisata-wisata tertentu yang unik. Apalagi jika wisata tersebut dipadukan dengan variasi penawaran kuliner, mereka akan sangat meluangkan waktu untuk pergi kesana. Dalam setiap perjalanan wisatanya, Bapak ben seringkali jalan berdua saja bersama istrinya tanpa anak karena kedua anaknya kini sudah besar. “Saya anak ada dua, yang satu sudah menikah sehingga sudah jarang untuk kumpul bareng terus satu lagi sedang kuliah di Australia jadi ya kalo liburan aja kesininya”. Oleh karena itu, ketika bepergian untuk refreshing mereka kerapkali agak merasa kesepian dan terkadang memikirkan anaknya.

       Bercerita lebih jauh mengenai perjalanan kulinernya, Bapak Ben sudah banyak mencoba makanan-makanan di kota Bogor baik yang tradisional ataupun luar. “Saya kalo soal makanan gak terlalu fanatik ya. Gak selalu yang dicoba itu makanan tradisional. Saya coba-coba aja yang katanya enak dan unik jadinya biar tahu kayak apa sih rasanya. Malah kita makan pernah jam 1 malem gitu, makan Soto Kambing di daerah Batu Tulis situ”. Bapak Ben menuturkan juga bahwa dirinya menyukai desain-desain atau konsep wisata yang unik. Ketika memutuskan untuk ke Bogor, beliau sejak dahulu merasa bahwa kota Bogor adalah kota yang baik untuk dikunjungi. “Tujuannya sih kalo kesini ya untuk melepaskan penat, keluar dari rutinitas sehari-hari. Terus kita tuh yang penting ada komunikasi yang baik juga berdua nih. Jadinya ya bicaranya yang lain daripada biasanya”. Beliau merasa setiap bulan perlu adanya suatu quality time bersama istri karena memang menurutnya itu dapat mempererat hubungan. Walaupun mereka tergolong sering untuk bersama-sama setiap malam, tetapi itu kurang cukup bagi Bapak Ben. Beliau merasa perlu untuk meluangkan waktu bersama istri di luar dari kebiasaan agar tidak membosankan. Selain itu, sempitnya waktu dan rasa lelah akibat rutinitas sehari-hari membuat waktu di malam hari bersama istri kurang berkualitas.

         Sekitar enam bulan yang lalu, Bapak Ben berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Disana beliau melihat-lihat dan bersantai disana bersama istri. “Enak ya kalo disana, bisa santai terus sambil memperkaya pengetahuan juga soal tanaman-tanaman. Terus bisa olahraga juga kan untuk meningkatkan kesehatan bagi kita-kita yang udah umur ya. Bagi saya kalo misalnya bepergian tuh pengennya jalan-jalan aja kemana gitu lihat-lihat sekitar”. Menurutnya, ketika sebuah kota mampu menawarkan infrastruktur yang baik untuk para pejalan kaki, kota tersebut sudah tergolong baik dalam menjamu wisatawannya. “Salah satu cara turis menikmati lingkungan dimana ia berlibur adalah dengan berjalan kaki. Jadi kalo lingkungannya kurang baik seperti kotor, bau dan atau kurang terawat maka dia tidak bisa menikmati secara total liburannya. Semoga ya kota Bogor tidak seperti dulu lagi ya yang kurang memperhatikan soal kebersihan”. Beliau menambahkan kembali bahwa kota-kota Indonesa perlu untuk selalu berkaca pada kualitas infrastruktur dari kota-kota lain di luar negeri khusunya Eropa. “Mereka sangat concern ya terhadap kualitas wisata setiap orang jadinya mereka mengemas konsep wisata yang sangat menarik”. Namun Bapak Ben tetap optimis pada perkembangan pariwisata di Indonesia karena masing-masing daerah memiliki keunikan serta potensi tersendiri yang dapat membuat kemajuan daerah. Tentunya jika dapat dikembangkan dengan baik dan mampu mengemas kontennya yang menarik. “Kalo untuk Bogor ya sudah mirip-mirip lah dengan Bandung, walaupun kita tidak bisa bandingkan keduanya ya karena mereka punya keunggulan masing-masing”. Soal oleh-oleh, beliau bersama istrinya cukup sering membelinya untuk sekedar bingkisan sebelum balik ke kota asal. “Saya sama istri biasa beli oleh-oleh itu ya buat sekedar pengen tahu aja, bukan karena membeli suatu tanpa batas. Terus ya pengen lihat inovasi-inovasi kreasi anak bangsa, apa sih yang bisa mereka kembangin. Nah ketika kita membeli bisa sekalian apresiasi atas produk-produk asli Bogor”.


       Sejauh ini kota Bogor tetap membuatnya berkesan karena berhasil menunjukkan perkembangan yang baik walaupun mungkin ada beberapa titik yang perlu diperhatikan. Contohnya adalah kemacetan yang kini sudah mulai menjadi masalah lalu lintas khususnya di wilayah jantung kota Bogor yaitu sekitar Istana Bogor. Menurutnya kota ini adalah kota yang dapat menggabungkan budaya, sejarah hingga alam. Wisata di kota Bogor memiliki variasi yang cukup baik. “Ada wisata museum, relief-relief, sungai, lembah, dan wisata lainnya. Sebenarnya tinggal dirawat dan dirapihkan kembali saja. Apalagi dari Jakarta juga kan gak terlalu jauh ya. Mungkin dengan walikota yang sekarang nantinya akan lebih baik ya. Anak muda kan jauh lebih kreatif ya”. 

Sekian :)

Follow Instagram & Twitter

@Ifanjr

#bogorleisureproject
#gobogor

Tunggu kisah informan lainnya hanya di

You Might Also Like

0 komentar