Suasana Baru Cerita Baru
Potret Waktu Luang Bapak Rifky
20 September 2015
Nama : Rifky Hidayutullah
Usia : 29 tahun
Domisili : Kampung Melayu,
Jakarta Timur
Pekerjaan : Pegawai Hotel
Suasana Baru Cerita Baru
Bapak Rifky merupakan
seorang pegawai hotel di Jakarta. Saya mewawancarai beliau saat sedang menghabiskan
waktu luangnya di salah satu cafe di kota Bogor. Café tersebut bernama
Lemongrass yang akhir-akhir cukup terkenal di social media. Salah satu café yang
kini tengah hype dan menjadi ikon tempat nongkrong kota Bogor. Ketika saya
menghampiri untuk meminta beliau pendapat soal kota Bogor, beliau cukup welcome
dan mau untuk memberikan komentar lebih jauh soal kota Bogor baik wisatanya
maupun kulinernya. Beliau saat itu ke kota Bogor bersama pacarnya yaitu Ibu
Tania Maulidina yang juga berasal dari Jakarta. Mereka berdua sama-sama sedang
libur kerja kala itu dan sebelumnya sudah merencanakan bahwa hari itu mereka
berdua akan berlibur di kota Bogor. Sejak penuturan itu, saya menjadi cukup
penasaran mengapa pada akhirnya kota Bogor lah yang menjadi pilihan mereka
berdua berlibur. Jika lebih spesifik lagi mengapa mereka memilih Lemongrass
untuk mengisi waktu luang mereka dibanding tempat lainnya. Yuk mari kita
ketahui lebih dalam apa yang mendasari mereka untuk berkunjung ke Bogor.
“Bogor itu…nyaman
buat liburan lah, buat refreshing pikiran aja. Kalo di Jakarta kan udara panas,
debu, disini kan udara masih sejuk ya. Intinya sih sekalian cari suasana dan
tempat-tempat yang baru”
Kutipan
tersebut adalah kalimat yang dikatakan oleh Bapak Rifky ketika saya menanyakan
mengapa beliau memilih kota Bogor untuk dijadikan destinasi wisata Bapak Rifky
bersama pacarnya. Menurutnya, baik kota maupun kabupaten Bogor memiliki
keunikan tersendiri dibanding kota lainnya khususnya di wilayah Jabodetabek.
Sehingga keunikan tersebut membuat dirinya cukup betah berada di lingkungan
Bogor apalagi kini Bogor sudah berkembang cukup banyak dari pariwisatanya. Ketertarikan
tersebut didukung oleh ajakan secara tidak langsung oleh teman-temannya yang
sering update di social medianya ketika datang ke Bogor. “Banyak tuh teman saya
yang share-share foto di social media pas lagi di Bogor, saya aja tau
Lemongrass juga dari pacar terus dia ngeliatnya di Instagram sama Path. Jadinya
kan penasaran aja terus cobain deh kesini”
Menurutnya, hal
yang perlu dibenahi dari kota Bogor adalah dari segi transportasi umumnya
khususnya angkot. Hal ini beliau garis bawahi karena sepanjang dirinya mengunjungi
Bogor, hal yang cukup menyebalkan adalah angkot yang ugal-ugalan. Sehingga
Bapak Rifky merasa bahwa angkutan umum hijau kota Bogor ini perlu untuk
ditertibkan kembali.
Ketika ditanya
soal kesannya dari kota Bogor, beliau menjawab bahwa dia bersama pacarnya akan
kembali ke kota Bogor jika mempunyai waktu liburan lagi nantinya. Bogor adalah
kota yang cukup baik untuk refreshing apalagi kalo ketemu teman-teman lama.
Bahkan saat pertama kali beliau ke Bogor, kata yang muncul dibenak dia adalah
kata “Wah”. Namun, menurutnya daerah-daerah atau wisata alam di Kabupaten Bogor
lebih menunjukkan kesan alam dibanding di kota Bogor. Kata “Wah” yang ia
tunjukkan disitu adalah saat ketika dirinya sedang berlibur bersama keluarga di
kawasan Puncak. “Saya waktu itu main ke Curug gitu, bagus terus semacam kayak
suasana baru aja. Jakarta itu kan dimana-mana debu terus macet. Kalo di Curug
orangnya lebih ramah-ramah terus baik”. Begitulah penuturan beliau ketika
ditanya lebih dalam soal destinasi apa yang membuat ia merasa “Wah”.
Mengenai
tempat-tempat wisata yang telah dikunjungi oleh Bapak Rifky ketika di kota
Bogor, beliau menjawab bahwa ia pernah ke Kebun Raya Bogor, Tajur dan
daerah-daerah sentra industri Roti Unyil. Beliau saat ke Bogor, seringkali
membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Jakarta. Salah satu alasan beliau ke
Tajur adalah untuk membeli tas sebagai hadiah untuk orang tuanya. Ada cerita
menarik ketika beliau membeli buah alpukat di kota Bogor. Saat itu dia membeli
beberapa buah alpukat yang sangat membuat dirinya tertarik karena tingkat
kematangannya sudah sangat baik. Namun, ketika sudah dibeli dan dibawa ke
Jakarta, kondisi dalamnya tidak sebaik kulit luarnya sehingga disitu dia merasa
tertipu oleh pedagang oleh-oleh tersebut.
Obrolan
kami lanjutkan ke topik soal destinasi wisata yang disukai oleh Bapak Rifky.
Beliau cukup menyukai konsep wisata yang bertemakan alam. Itulah yang cukup
mendasari mengapa dia cukup sering mengunjungi Bogor yang sedari dulu memang
sudah identik dengan wisata alamnya. Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan
Ibu Tania yang lebih menyukai suatu wisata yang bersifat arsitektur atau
bangunan-bangunan bersejarah. “Tapi, kita berdua bisa masuk ke masing-masing
kok, jadinya gak harus maksain harus kea lam atau arsitektur gitu. Saya juga
gak anti wisata yang alam cuman mungkin lebih sukanya yang selain alam,
contohnya saya nih lagi pengen ke Ah Poong ya itu yang di Sentul ” tutur Ibu
Tania.
Dari
kelanjutan pembicaraan tersebut, Ibu Tania juga mulai untuk menceritakan
kesannya terhadap kota Bogor. Salah satunya adalah soal infrastruktur khususnya
aksen menuju tempat wisata. Menurutnya, destinasi wisata disini agak sulit
untuk ditempuh khususnya yang lebih bersifat alam. “Misalnya kayak masuk ke
tempat wisata gitu, angkutan umum untuk masuk ke dalamnya itu kayak kurang aja.
Angkotnya itu kayak gak menjangkau aja. Terus tanda arah jalan juga mungkin
masih kurang, jadinya suka membingungkan” pungkasnya lebih dalam.
Soal
harapan untuk pariwisata kota Bogor, Bapak Rifky berharap agar pemerintah lebih
turun tangan untuk mengatur dan mengembangkan destinasi wisata khususnya dalam
segi perawatan sampai pada kebersihannya. Kemudian Ibu Tania juga menambahkan
bahwa pemerintah harus lebih bersifat kooperatif untuk membantu pariwisata
lebih baik lagi. Beliau memberi contoh, sebut saja di kawasan Kebun Raya Bogor
yang memiliki masalah dalam manajemen kebersihannya. Belum lagi permasalahan
pohon-pohon yang sudah berusia ratusan tahun atau rentan untuk tumbang. Untuk
itu diharapkan pemerintah agar lebih concern terhadap wisata-wisata yang masih
kurang dalam segi pelayanannya.
Sekian :)
Follow Instagram & Twitter
#bogorleisureproject
#gobogor
@Ifanjr
Tunggu kisah informan lainnya hanya di
www.thediaryofsocialobserver.blogspot.com
Follow Instagram & Twitter
#bogorleisureproject
#gobogor
@Ifanjr
Tunggu kisah informan lainnya hanya di
www.thediaryofsocialobserver.blogspot.com
0 komentar