--------- Penjelajah Ulung --------- by Sindi Ifan (El Revisor Tendencia)

Penjelajah Ulung! Its a Trend Reviewer Blogsite (Share & Learn). Let's Be Yourself with New Perspective! :)

Batu Akik vs Skull Ring (1)

By 11.07 , , , , , , , , , , , , ,


Batu Mulia & Skull Ring, Mainan Baru Para Pria


Batu Akik
       Saat ini tren yang sangat berhembus deras adalah perkembangan perhiasan pria. Ada yang berasal dari batu mulia seperti akik, bacan, giok dan kawan-kawannya. Ada juga yang berasal dari baja atau titanium seperti skull atau clown ring. Keduanya merupakan perhiasan pria yang sedang booming saat ini dan sedang mencapai titik puncaknya. Bayangkan saja, akhir tahun lalu keyword yang paling banyak diketikkan oleh masyarakat Indonesia pada situs search engine adalah Batu Akik. Tren ini langsung dimanfaatkan berbagai pihak untuk segera berbisnis perhiasan pria. Untuk Gemstone dapat ke toko-toko yang berada dipinggir jalan ataupun secara online. Kemudian untuk yang Skull Ring biasa yang sangat dikenal adalah merek Four Speed.

Skull Ring

    Ada perbedaan yang cukup mencolok diantara Gemstone dan Metal Werks. Ini dapat dilihat dari segi penggunanya. Batu mulia (Gemstone) biasanya identik dengan golongan orang tua, sedangkan skull ring biasanya identik dengan anak muda. Selain itu, Gemstone lebih bermotif dan berwarna-warni yang berasal dari pancaran warna batu, sedangkan skull ring biasanya warna umumnya adalah silver. Lalu ada sisi persamaannya juga yaitu keduanya merupakan tren yang dapat membuat fenomena latah (herd behavior) sosial. Hal itu membuat perkembangan keduanya sangat cepat dan datang secara mendadak. Namun, menurut saya fenomena ini lebih bersifat tren semata yang bisa jadi akan memudar dalam kurun waktu 1 tahun lagi. Banyak pihak juga berpendapat demikian karena biasanya fenomena yang datang secara tiba-tiba akan mudah memudar. Mereka juga khawatir jika bisnis fenomenal ini akan jatuh seperti bisnis tanaman dan perikanan pada tahun-tahun sebelumnya seperti anthurium dan ikan louhan. Menarik untuk disimak apakah tren ini akan cepat pudar atau dapat berlanjut terus secara konstan. 

    Pertama saya akan membahas dari Gemstone nya terlebih dahulu.  Yang menarik adalah dimana mereka yang tadinya biasa saja menjadi suka karena ada perilaku peniruan akibat rasa penasaran yang sangat tinggi. Bagaimana tidak, tiba-tiba bermunculan toko-toko gemstone baru dipinggir jalan lalu mereka terlihat sibuk menggosok dan menggerinda batu menggunakan mesin. Aktivitas itulah yang membuat masyarakat yang tadinya tidak berminat menjadi berminat karena daya tariknya yang cukup kuat. Selain itu, mengapa bisnis ini dapat menjadi magnet baru dengan cepat, tidak lain adalah “Gambling”. Seperti kita ketahui tidak ada tolak ukur pasti harga suatu cincin tertentu. Sang penjual bisa saja membeli batu hanya seharga 500 ribu namun dijual kembali dengan harga 2 juta rupiah. Sebuah margin yang sangat dahsyat dan membuat setiap orang tergiur akan keuntungan. Sehingga tak heran jika tiba-tiba sederetan penjual akik bermunculan dengan cepat. Selanjutnya adalah tren yang juga ramai akhir-akhir ini adalah pergerakan minat masyarakat yang ingin kembali kepada alam dan kesehatan. Contoh dari kembali pada kesehatan adalah event running yang saya bahas sebelumnya Running, Tren Olahraga Masa Kini. Dan jika dikaitkan dengan alam, baru-baru ini bermunculan event running di kaki gunung (Hiking & Running), sebuah event penggabungan nilai kesehatan dan eksplorasi alam. Hal ini tidak berbeda dengan batu akik atau bacan dimana selain berkaitan dengan eksplorasi bahan alam, menurut berbagai mitos pun beberapa batu dapat memunculkan sisi kesehatan seperti melancarkan peredaran darah dan menurunkan darah tinggi. Terkadang justru mitos-mitos inilah yang membuat orang merasa bahwa varian cincin batu ini memiliki nilai plus dibanding cincin biasa.

       Pertimbangan yang biasanya dijadikan tolak ukur saat membeli cincin batu adalah warna, keindahan, kejernihan, ukuran, jenis baru dan masih banyak yang lainnya termasuk kekerasan batu, asal baru, mitos yang beredar sampai ketenaran batu. Dan ini jujur membuat saya bingung, ibaratnya seperti kita membeli sebuah kendaraan. Perlu pertimbangan dan edukasi yang banyak sebelum membeli sebuah barang. Sangat riskan apabila kita tidak punya pengetahuan apa-apa lalu membeli, hampir dipastikan kita mudah ditipu dan pada akhirnya tidak puas setelah harus membayar mahal. Untuk itu pemilihan toko juga menjadi penting agar kita mendapatkan batu cincin yang berkualitas baik namun tetap terjangkau.


Berlanjut ke post selanjutnya ya :)

Sumber Gambar : google.co.id, fourspeed.com

You Might Also Like

0 komentar